© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

KKP Diseminasi Dua Inovasi Teknologi untuk Bantu Nelayan dan Pembudidaya Kepiting

Selasa, 18 November 2025


SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR : SP.469/SJ.5/XI/2025

 

 

JAKARTA, (18/11) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menyebar-luaskan hasil inovasi teknologi para penyuluh untuk mendorong peningkatan produktivitas sektor kelautan dan perikanan, dengan tetap mengutamakan keberlanjutan ekologi. 

 

Teknologi yang disebarluaskan kali ini yakni Lampu Ri Tallangang (LARITA) dan Crab Drum untuk budi daya kepiting, yang dihasilkan oleh penyuluh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros. Kedua inovasi tersebut telah ditetapkan sebagai teknologi terekomendasi berdasarkan Keputusan Kepala BPPSDM KP Nomor 320 Tahun 2025, yang dapat diadopsi oleh masyarakat pesisir dan pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan efisiensi produksi serta keberlanjutan lingkungan.

 

”Keberhasilan inovasi teknologi seperti LARITA dan Crab Drum dapat ditunjukkan dari mudahnya teknologi tersebut diadopsi masyarakat karena memiliki kriteria murah untuk dicoba serta mudah atau tidak rumit untuk diterapkan,” terang Kepala Pusat Penyuluhan KP, Yayan Hikmayani dalam siaran resmi di Jakarta, Selasa (18/11).

 

Inovasi Lahir dari Kebutuhan Masyarakat

 

Kepala BRPBAP3 Maros, A. Indra Jaya Asad, menyampaikan bahwa kedua inovasi ini merupakan hasil pengembangan yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. “Kami berangkat dari persoalan nyata di masyarakat, bagaimana nelayan dan pembudi daya bisa tetap produktif dengan biaya operasional rendah namun ramah lingkungan. LARITA dan Crab Drum adalah wujud nyata transfer teknologi yang sederhana tapi berdampak besar bagi kesejahteraan pesisir,” ujar Indra.

 

LARITA (Lampu Ri Tallangang) merupakan lampu celup hemat energi yang digunakan nelayan kecil untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan pelagis pada malam hari. Dibandingkan dengan lampu halogen konvensional 500 watt, LARITA hanya memerlukan daya 10–30 watt dan mampu menurunkan konsumsi bahan bakar hingga 80 persen.

 

Uji coba di Kepulauan Selayar menunjukkan peningkatan hasil tangkapan hingga 150 persen, dengan penggunaan energi yang jauh lebih efisien dan dampak lingkungan yang minim. Lampu ini juga bisa dijalankan menggunakan aki bekas atau panel surya, sehingga cocok untuk nelayan kecil di daerah terpencil.

 

Sementara itu, inovasi Crab Drum merupakan wadah berbentuk silinder fleksibel dari bahan plastik kuat yang dirancang untuk budidaya kepiting bakau (Scylla spp.). Teknologi ini mampu mencegah kanibalisme antarkepiting, meningkatkan efisiensi pakan, dan mempermudah proses pemeliharaan hingga panen. Dari hasil uji lapang di berbagai daerah seperti Wakatobi, Konawe, dan Sidoarjo, Crab Drum terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan kepiting hingga 40–60 persen, dengan masa balik modal usaha kurang dari dua tahun.

 

Lahirnya teknologi terekomendasi ini menjadi contoh sinergi antara fungsi riset, pengembangan teknologi, dan penyuluhan perikanan BPPSDM KP. Melalui forum seperti ini, inovasi yang lahir dari lapangan dapat disebarluaskan sehingga diadopsi secara luas oleh masyarakat dengan pendampingan penyuluh perikanan di lapangan.

 

Dengan potensi penerapan yang terus diperluas ke berbagai daerah pesisir di Indonesia, LARITA dan Crab Drum menjadi simbol transformasi teknologi perikanan yang sederhana, hemat, dan berkelanjutan, mendukung terwujudnya ekonomi biru yang inklusif dan tangguh.

 

HUMAS BPPSDM KP

Sumber:

KKP WEB

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia