Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) terus mendorong pemberdayaan koperasi nelayan guna meningkatkan kapasitas usaha PIT(Penangkapan Ikan Terukur) di Indonesia. Dampak nyata dari dukungan ini adalah Koperasi Catra Karya Nusantara, yang kini memiliki kapal tangkap berkapasitas 51 Gross Ton (GT) berkat dorongan serta pembiayaan dari LPMUKP.

Koperasi sebelumnya hanya memiliki armada kapal skala kecil dengan kapasitas 1 Gross Ton (GT). Armada tersebut dimiliki secara mandiri oleh para anggota koperasi dan hanya mampu menjangkau wilayah perairan pesisir. Keterbatasan tersebut membuat hasil tangkapan tidak maksimal dan pendapatan nelayan pun terbatas.

Melihat potensi sumber daya ikan yang melimpah di perairan lepas jawa serta semangat koperasi dalam meningkatkan usaha perikanan tangkap, LPMUKP hadir memberikan dukungan pembiayaan. Langkah ini bertujuan untuk mendorong koperasi melakukan ekspansi wilayah tangkap sekaligus mengurangi tangkapan pada perairan pesisir yang padat aktivitas.

“melihat adanya kebutuhan untuk memperkuat armada koperasi, agar bisa melaut lebih jauh secara aman dan produktif. Selain itu, hal ini juga menjadi bagian dari strategi pengelolaan sumber daya ikan secara berkelanjutan,” ujar Barkah perwakilan dari tim PIT LPMUKP.

Ketua Koperasi, Moch. Dadi Ali, menyampaikan bahwa pihaknya kini telah memiliki empat unit kapal tangkap berkapasitas 51 GT yang baru saja selesai dibangun dan sedang menunggu kelengkapan dokumentasi sebelum mulai beroperasi.

“Dulu kami belum punya kapal besar, hanya kapal kecil saja. Padahal potensi laut kita sangat besar. Alhamdulillah sekarang koperasi sudah punya kapal besar, semoga ini bisa meningkatkan hasil tangkapan, jumlah anggota, dan tentu saja kesejahteraan masyarakat,” ujar Dadi.

LPMUKP tidak hanya berperan dalam pembiayaan usaha, tetapi juga aktif mendampingi koperasi dalam perencanaan bisnis, pelatihan manajemen, serta memperkuat jejaring usaha. Melalui keberadaan kapal berkapasitas besar, diharapkan nelayan anggota koperasi tidak hanya mampu menjangkau wilayah tangkap yang lebih luas, tetapi juga mampu meningkatkan nilai tambah dari hasil tangkapan melalui pengelolaan yang lebih baik.