Pati–Rembang, 1 Oktober 2025 — Sebagai bagian dari upaya penguatan pendampingan terhadap pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan, Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Pati dan Rembang, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota Dewan Pengawas yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas, Tony Sumantri, serta Direktur LPMUKP, I Nengah Putra Winata, bersama jajaran Kepala Divisi.

Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan dialog langsung dengan para debitur, guna mendalami tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan usaha serta merumuskan solusi yang tepat dan berkelanjutan. Melalui forum diskusi tersebut, LPMUKP menegaskan komitmennya dalam memberikan pendampingan menyeluruh meliputi penyaluran pembiayaan, dukungan strategis, dan evaluasi kinerja usaha penerima manfaat.

Ketua Dewan Pengawas LPMUKP, Tony Sumantri, menyampaikan bahwa kehadiran penuh jajaran Dewan Pengawas merupakan bentuk nyata dari komitmen kelembagaan dalam mendampingi pelaku usaha secara langsung. “LPMUKP tidak hanya berperan sebagai lembaga penyalur modal, tetapi juga sebagai mitra strategis yang hadir di tengah masyarakat. Melalui dialog dan observasi lapangan, kami berupaya memastikan bahwa setiap tantangan dapat direspons dengan solusi yang tepat,” ujar Tony.

Direktur LPMUKP, I Nengah Putra Winata, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyerap aspirasi dan kebutuhan riil para debitur. “Pendekatan langsung ini memungkinkan kami memahami secara lebih mendalam kondisi usaha di lapangan, sehingga strategi pendampingan yang kami rancang benar-benar relevan dan berdampak,” jelasnya.

Usai pelaksanaan diskusi di Pati, rombongan melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Rembang untuk meninjau salah satu pelaku usaha garam binaan LPMUKP. Dalam sesi tersebut, pelaku usaha menyampaikan perkembangan produksi serta tantangan utama yang dihadapi, khususnya terkait faktor cuaca dan fluktuasi harga pasar.

Ketua Koperasi Guyub Rukun, Rasmani, menyampaikan harapan agar LPMUKP dapat memberikan dukungan dalam menghadapi dinamika usaha garam. “Kami berharap ada solusi konkret untuk mengatasi ketidakpastian harga dan dampak cuaca terhadap produksi,” ungkapnya.

Seluruh masukan dari pelaku usaha akan menjadi bahan pertimbangan LPMUKP dalam memperkuat strategi pembiayaan dan pendampingan sektor garam ke depan. Melalui kunjungan kerja ini, LPMUKP menegaskan kembali perannya sebagai lembaga pembiayaan yang berorientasi pada dampak, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat pesisir di seluruh Indonesia.