SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR : SP.470/SJ.5/XII/2024

BITUNG, (13/12) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Hari Nusantara (Harnus) 2024 yang mengangkat tema #1laut1protein, sebagai momentum perjuangan mewujudkan merdeka protein 100 gram. 

"Sebagai negara maritim, laut kita adalah sumber protein yang melimpah, terutama dari ikan yang bisa membuat kita merdeka protein 100 gram yang saat ini masih di angka 62,3 gram," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, Jumat (13/12).

Konsumsi ikan secara rutin akan membuat masyarakat tidak hanya sehat, tetapi mereka juga turut berkontribusi pada perekonomian nelayan lokal yang menjadi penjaga tradisi laut Nusantara. 

Pada puncak perayaan Harnus di Bitung, Sulawesi Utara, KKP mendukung pembagian makan bergizi menu ikan pada Jumat 13 desember 2024. Budi menyebut makan bergizi menu ikan merupakan wujud rasa cinta pada Tanah Air dan komitmen pada kesehatan generasi mendatang.

Ikan Masuk Ujicoba MBG

Bertepatan dengan peringatan Hari Nusantara 2024, KKP bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) mendukung pelaksanaan ujicoba SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di  Bitung, dengan menyiapkan 12.000 paket Makan Bergizi Menu Ikan, Biak 2.000 paket, Merauke 2.000 paket, Banjarmasin 2.000 paket, Pekalongan 2.000 paket dan Pekanbaru 2.000 paket 

Budi menyebut makan bergizi menu ikan merupakan wujud rasa cinta pada Tanah Air dan komitmen pada kesehatan generasi mendatang.

"Kita siap support BGN dengan memberikan data terkait perikanan yang diperlukan," tutup Budi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan jajarannya fokus menyiapkan produksi perikanan tematik mendorong pengembangan wilayah-wilayah berbasis komoditas unggulan, seperti Kampung Lele, Kampung Gurame, dan Kampung Nila di berbagai daerah. 

Program ini dilakukan untuk memastikan protein dari sektor perikanan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah yang minim produksi perikanan lokal. 

HUMAS DITJEN PDSPKP