© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

KKP Kembangkan Sistem Ketertelusuran Hasil Perikanan Berstandar Global

Senin, 23 Juni 2025


BALI, (23/6) - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Global Dialogue on Seafood Traceability (GDST) berkolaborasi untuk meningkatkan jangkauan Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (Stelina) menjadi berstandar global. Sistem ini dapat memastikan produk perikanan yang diperdagangkan dari Indonesia berasal dari praktek yang ramah lingkungan dan bukan hasil ilegal fishing.

“Stelina sebagai solusi kolaboratif berbasis interoperabilitas antar sistem dengan output teknologi QR code akan memperkuat sistem integrasi hulu hilir. Ini memberikan gambaran lengkap tentang ketertelusuran produk perikanan kepada konsumen,” ungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah pada acara Kick-Off Event Stelina : Advancing Traceability in Tuna and Shrimp Industries di Nusa Dua, Bali, Minggu (22/6).

Dengan sistem tersebut, setiap tahap perjalanan ikan dari hasil budi daya atau tangkap hingga ke tangan konsumen dapat direkam data dan informasinya secara transparan. Pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kepercayaan buyers terhadap produk perikanan dari Indonesia. Sistem ini juga menepis isu bahwa produk perikanan Indonesia hasil ilegal fishing, maupun diproduksi dengan cara yang tidak ramah lingkungan.

Tuntutan Pasar Global

Berdasarkan data, nilai ekspor udang Indonesia tahun 2024 mencapai USD 1,68 Miliar atau 28,2% dari total nilai ekspor perikanan, dengan negara tujuan Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, UE dan ASEAN. Sedangkan nilai ekspor Tuna-Cakalang-Tongkol mencapai USD 1,03 Miliar atau 17,4% dengan negara tujuan ASEAN, Amerika Serikat, UE, Jepang, dan Timur Tengah.

“Salah satu tren tuntutan pasar global saat ini adalah persyaratan ketertelusuran yang transparan dan berkelanjutan. Konsumen semakin menuntut informasi asal-usul ikan termasuk cara penangkapan dan budi daya yang dapat menjaga kelestarian ekosistemnya,” pungkas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah.

Executive Director of Global Dialogue on Seafood Traceability, Huw Thomas mengungkapkan, teintegrasinya Stelina dengan sistem ketertelusuran yang dimiliki GDST, menunjukkan komitmen Indonesia melindungi sumber daya perikanan berkelanjutan dan memastikan keamanannya untuk dikonsumsi masyarakat global.

Sementara itu Ketua Asosiasi Penangkapan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI), Janti Juari juga menyebut hadirnya Stelina berstandar global menjadi angin segar meningkatkan nilai perdagangan, khususnya udang dan tuna Indonesia di pasar global. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen menjalankan program ekonomi biru untuk menjaga keberlanjutan ekologi guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu yang dilakukan KKP yakni untuk memastikan kegiatan penangkapan dan budi daya perikanan di Indonesia dilakukan dengan cara ramah lingkungan.

Sumber:

PDSPKP

Accessible Control
cursor Bigger Cursor
brightness Brightness
contrast Contrast
monochrome Grayscale
revert Undo Changes
Logo Logo
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293

Email: humas.kkp@kkp.go.id

Call Center KKP: 141

Media Sosial

Pengunjung

1 2
© Copyright 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia