Menteri Trenggono Kunjungi Calon Lokasi Pembangunan Tambak Udang Terbesar di Waingapu
Rabu, 4 Juni 2025
Sumba Timur, (4/6) - Kementerian Kelautan dan Perikanan masih menyiapkan berbagai tahapan untuk membangun tambak budidaya udang terintegrasi (Integrated Shrimp Farming/ISF) di Desa Palakahembi dan Kelurahan Watumbaka, Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Gubernur NTT, Bupati, dan Wakil Bupati Sumba Timur kemarin meninjau rencana lokasi pembangunan kawasan budidaya udang modern yang berkelanjutan dan terintegrasi tersebut.
“Program ini bertujuan meningkatkan produksi udang nasional secara signifikan. Dengan ketersediaan lahan luas yang berstatus sebagai lahan negara, wilayah ini sangat cocok untuk program pembangunan tambak udang modern dengan konsep terintegrasi,” ungkap Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Rabu (4/6).
Pengembangan ISF di Sumba Timur, lanjut Menteri Trenggono, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia. Selama ini, udang merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia di pasar global. Oleh karena itu, program pembangunan tambak terintegrasi di Sumba Timur menjadi bagian penting dari strategi peningkatan produksi udang nasional dan mewujudkan Indonesia sebagai produsen udang nomor satu di dunia.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kami terus mempersiapkan seluruh tahapan pembangunan. Kami harap dalam waktu dekat ground breaking ISF Sumba Timur dapat segera dilaksanakan,” tambahnya.
*Potensi Ekonomi*
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, kondisi perairan Sumba Timur sangat cocok untuk budidaya udang vaname. Lahan yang akan dibangun merupakan lahan tidak produktif dan terbuka. Lokasi rencana intake juga berada di perairan terbuka tanpa vegetasi mangrove.
“Program ISF ini menerapkan Good Aquaculture Practices dari hulu hingga hilir dalam satu sistem pengelolaan, dengan prinsip eco-efficiency sepanjang rantai nilai (value chain), pelestarian sumber daya alam, pengendalian dampak lingkungan, serta melibatkan masyarakat lokal sebagai aktor utama pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, ini diharapkan memberikan multiplier effect bagi masyarakat lokal dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional” jelas Dirjen Tebe.
Pembangunan ISF dilakukan di lahan seluas 2.085 hektare dengan area produksi 448 hektare, dan diperkirakan menyerap sekitar 2.671 tenaga kerja lokal dari hulu hingga hilir. Di lahan ini nantinya dibangun 14 klaster masing-masing dengan 128 kolam pemeliharaan, sehingga totalnya mencapai 1.792 kolam. Fasilitas lainnya meliputi 224 tandon klaster, 52 instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan sarana pendukung lainnya.
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menyambut baik rencana pembangunan ISF di wilayahnya. Ia menyampaikan apresiasi kepada KKP atas terpilihnya Sumba Timur sebagai lokasi program strategis ini. Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, lanjutnya, akan memberikan dukungan penuh untuk kelancaran program ISF di daerahnya.
KKP WEB DJPB
JL. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat
Telp. (021) 3519070 EXT. 7433 – Fax. (021) 3864293
Email: humas.kkp@kkp.go.id
Call Center KKP: 141