Menangguk Cuan Si Bongkok DI Ujung Barat Kalimantan

Kamis, 25 November 2021 | 0:0:0 WIB

Sinar pagi merekah di dataran tambak udang di Kecamatan Paloh, Kab Sambas semeriah senyum Burhan meraih harapan kehidupan yang mulai merambat setelah kehilangan asa selama ini. Negara Malaysia yang menjadi harapan tumpuan kehidupan Burhan dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia seketika runtuh, kala pandemi Covid 19 merangkul bumi.

 

Namun kini Burhan bisa bernapas lebih lega ketika Program Klaster Daya Saing Kelautan dan Perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dijalankan di desanya. Sebelumnya tambak udang yang terletak di Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat berjalan tidak optimal dikarenakan faktor pembiayaan yang tidak memadai, padahal kemampuan teknis budidaya udang yang dimiliki petambak sudah cukup mumpuni dan handal.  

 

Burhan termasuk anggota Koperasi Nelayan Paloh yang diketuai didirikan tahun 2017 dan mengelola tambak rakyat seluas ± 50.000 M2  yang terdiri dari 20 petak lahan tambak dengan luas per petak 2.500 M2. Anggota koperasi saat  ini sebanyak 130 anggota. Pada waktu sebelumnya Koperasi Nelayan Paloh juga sudah menerima bantuan dari KKP berupa alat-alat teknis budidaya, seperti ekcavator, kincir,dll,

 

Selanjutnya Kementerian kelautan dan Perikanan dalam hal ini Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan telah melakukan fasilitasi kepada Koperasi Nelayan Paloh untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat (pelaku usaha) hasil kelautan dan perikanan agar tercipta usaha yang mandiri, produktif dan berkelanjutan sehingga mendorong daya saing produk kelautan dan perikanan berupa Program Klaster Daya Saing (KDS) Kelautan dan perikanan.

 

Program Klaster Daya Saing Kelautan dan perikanan sejalan dengan program terobosan KKP yaitu Pengembangan Perikanan Budidaya Untuk Peningkatan Ekspor Yang Didukung Riset Kelautan Dan Perikanan. Program ini melakukan fasilitasi pendekatan pengembangan usaha secara terintegrasi dari hulu ke hilir dan diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan daya saing pada lokasi terpilih, sehingga pada gilirannya mampu mendorong ekspor.

 

Berbagai program kegiatan konstruktif sudah dilaksanakan diantaranya (1) Edukasi ekspor dan penguatan konsumsi dalam negeri, (2) Edukasi penanganan produk dan nilai tambah serta peningkatan usaha, (3) Sarana pasca panen, sistem rantai dingin dan logistik, (4) fasilitasi kemitraan dan kelembagaan usaha, (5) Fasilitasi akses permodalan. Program yang komprensif tersebut dalam kerangka memperkuat sistem usaha dan sinergitas hulu hingga hilir.

 

Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat menjadi titik awal percontohan model pengembangan Program Klaster Daya Saing (KDS) Kelautan dan perikanan berbasis komoditas udang vannamei. Kabupaten Sambas mempunyai potensi budidaya udang tradisional seluas 2.692 Ha, yang tersebar di 5 titik meliputi Kecamatan Paloh, Pemangkat, Jawai Selatan, Jawai, dan Tangaran. kedepan tambak udang di Desa Paloh akan direplikasi ke lokasi lainnya.  

 

KKP Melakukan Pendampingan Dan Pemberian Bantuan

 

Koperasi Nelayan Paloh mendapat pendampingan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, berhasil mengelola tambak udang setelah mendapatkan fasilitasi KUR dengan Mitra BNI dengan realiasi Rp. 500 juta pada bulan oktober 2020, Rp. 500 juta di bulan April 2021 dan pada Agustus 2021 mendapatkan Top Up Rp. 900 juta.

 

Selain mendapatkan pendampingan fasilitasi KUR, Koperasi Nelayan Palor juga juga di inisiasi untuk melakukan kemitraan usaha dan sudah dituangkan dalam bentuk Kesepakatan Bersama dengan CV. Manunggal 23 untuk penyediaan benur udang vanamei. Model kemitraan usaha penyediaan benur diharapkan adanya jaminan ketersediaan benur udang vannamei dan terjadi kestabilan harga dari sisi hulu produksi.  

 

Di sisi hilir, KKP dan Koperasi Nelayan Paloh melakukan kerja sama kemitraan dengan Unit Pengolahan Ikan (UPI) PT. Pulau Mas Khatulistiwa berlokasi di Pontianak, untuk menerima hasil pasca panen udang vannamei yang berorientasi ekspor dan beberapa waktu lalu sudah dilaksanakan rintisan ekspor hasil panen dari petambak Paloh tersebut. Kepastian pasar seperti ini akan menambah hasrat dan semangat petambak untuk terus berusaha meningkatkan taraf ekonomi keluarga

 

Dalam proses pasca panen udang Koperasi Nelayan Paloh telah menerima bantuan sarana pasca panen berupa bak pencucian, cool box, tangki air, meja sortir dan tenda portable sortasi udang beserta kelengkapannya. Dengan bantuan sarana pasca panen dari KKP diharapkan standar mutu dan kesegaran udang tetap terjaga hingga diterima oleh Unit Pengolahan Ikan, sehingga harga yang didapatkan petambak bisa lebih baik.

 

Sekelumit Cerita Manis

Kepala Dinas Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas, Drs. H. Uray Heriansyah, M.Si menuturkan bahwa keberhasilan tambak udang vannamei di Kabupaten Paloh turut berperan dalam menyerap tenaga kerja lokal termasuk TKI yang kembali ke kampung akibat terdampak pandemi covid 19 di Malaysia.

 

Saat ini tambak udang di Kabupaten Sambas sudah menampung sekitar 100 orang TKI Ex Malaysia, dan kedepan akan lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja jika berhasil di replikasi di daerah lain. Selain itu pendapatan yang dihasilkan di tambak udang sudah setara dengan pendapatan sebagai TKI di luar negeri, hal ini menjadikan para TKI menjadi lebih semangat dalam berusaha.

 

Ir. Ilham Sehan, ketua Koperasi Nelayan Paloh seraya tersenyum mengatakan, terdapat kenaikan signifikan setelah mendapat fasiliitasi dari KKP, berdasarkan dari sisi luas tambak, bertambahnya petak, pendapatan dan keuntungan koperasi, serta perbaikan sistem rantai dingin (SRD) jika dibandingkan pada tahun 2020 hingga bulan Agustus 2021. Keberhasilan tambak udang juga berhasil menambah luas tambak intensif dari 3 petak (@2500 M2) menjadi 15 petak. Dari sisi produksi juga mengalami kenaikan dari 4 ton/petak/thn menjadi 8 ton/petak/tahun. Untuk pendapatan koperasi meningkat tajam dari Rp. 840.000.000/tahun menjadi Rp. 8.4 M/tahun. Kemudian sudah ada perbaikan yang memadai dari sistem rantai dingin sehingga standar mutu dan kesegaran udang  tetap terjaga, dibandingkan dengan dahulu belum menggunakan sistem rantai dingin yang memadai.

 

Pada akhirnya Kerja sama dan kolaborasi antara Kementerian/Lembaga, Pemda, perbankan dan pemangku kepentingan, untuk kesuksean program Klaster daya Saing Kelautan dan Perikana di Kabupaten Sambas diharapakan akan mampu memberdayakan masyarakat dan memberikan manfaat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

 

M. Himawan Hidayanto

Sumber:

KKP WEB Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan

Logo Logo
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan

Alamat Gedung Mina Bahari III Lantai 14 Jl. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat Kota Pos 4130 JKP No Telepon.(021) 35100132 EXT. 6143 No Fax. (021) 3500132, 3520844 Email humasditjenpdspkp@kkp.go.id / humasditjenpdspkp@gmai.com

Media Sosial

PENGUNJUNG

55786

© Copyright 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI