Tahukah Anda bahwa salah satu alasan ikan hasil tangkapan nelayan Jepang tetap segar lebih lama dan kualitasnya diakui dunia adalah karena mereka menggunakan metode Ikejime? Meski terdengar seperti nama jurus dalam anime, Ikejime bukan teknik bela diri, melainkan cara penanganan ikan setelah ditangkap yang dinilai sebagai salah satu metode terbaik di dunia dalam menjaga mutu dan kesegaran ikan.

Ikejime bekerja dengan cara mematikan ikan secara cepat dan minim stres. Caranya adalah dengan menusuk otak ikan secara tepat menggunakan alat tajam, menghentikan kerja sistem saraf pusat dalam hitungan detik. Hal ini mencegah pelepasan hormon stres dan asam laktat yang biasanya membuat daging ikan cepat rusak, berbau, dan teksturnya menjadi keras. Dengan Ikejime, ikan tetap segar, rasa dagingnya lebih lezat, dan aromanya bersih.

Selain menjaga mutu, Ikejime juga dianggap lebih humanis dibanding metode konvensional. Prosesnya yang cepat membuat ikan tidak sempat merasakan sakit dalam waktu lama, berbeda dengan cara tangkap biasa yang membiarkan ikan mati perlahan dalam kondisi penuh tekanan. Oleh karena itu, teknik ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, tapi juga mencerminkan kepedulian terhadap etika penangkapan.

Langkah-langkah melakukan Ikejime terbilang sederhana namun memerlukan ketelitian. Pertama, tusuk otak ikan secara cepat. Setelah itu, potong insang dan sayat bagian ekor untuk mengalirkan darah keluar. Langkah terakhir adalah menghancurkan saraf pusat di sepanjang tulang belakang, lalu mencuci bersih ikan. Teknik ini banyak digunakan untuk ikan bernilai tinggi seperti tuna, kakap, dan kerapu.

Kini, teknik Ikejime mulai diadopsi nelayan di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan mutu hasil tangkapan. Dengan ikan yang lebih berkualitas, nelayan dapat menjual hasil tangkapan dengan harga lebih tinggi tanpa harus meningkatkan jumlah tangkapan. Ini mendukung prinsip keberlanjutan laut karena eksploitasi berkurang, tapi pendapatan tetap optimal.

Dengan mengenalkan dan menerapkan teknik Ikejime, Indonesia tidak hanya berpeluang meningkatkan kualitas dan daya saing produk perikanan di pasar global, tetapi juga menjaga kelestarian sumber daya laut. Ikejime bukan sekadar teknik, melainkan wujud penghormatan terhadap laut dan hasil tangkapannya.