Makassar, 11 April 2025 — Dalam upaya memperkuat kelancaran ekspor komoditas unggulan dari Sulawesi Selatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan bersama Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Makassar.

FGD ini membahas berbagai tantangan dan strategi peningkatan ekspor dari Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan, Plt. Kepala Badan Mutu KKP Makassar, perwakilan Bea Cukai Makassar, Karantina Sulsel, GPEI, Asosiasi Rumput Laut, Asosiasi Kakao, serta sejumlah perusahaan eksportir di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan, Ahmadi Akil, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi dan sektor usaha untuk memastikan kelancaran arus ekspor yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi daerah. Ia juga menyoroti potensi besar komoditas perikanan sebagai salah satu penyumbang utama ekspor Sulsel ke pasar global.

Plt. Kepala Badan Mutu KKP Makassar, Sri Rahayu Setyaningsih (Tya), dalam paparannya menjelaskan tugas dan fungsi Badan Mutu dalam menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan dari hulu ke hilir. Ia menyampaikan bahwa Badan Mutu KKP Makassar terus berkomitmen mendukung ekspor dengan memastikan seluruh produk perikanan telah memenuhi standar nasional dan internasional melalui penerbitan sertifikasi seperti SKP, HACCP, dan SMKHP.

Dalam diskusi ini, para pelaku usaha eksportir, khususnya dari sektor perikanan, juga menyampaikan tantangan yang dihadapi di lapangan, mulai dari kendala teknis hingga regulasi. Menanggapi hal tersebut, Badan Mutu KKP Makassar menegaskan kesiapan untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait demi mendorong efisiensi dan daya saing produk ekspor.

Sepanjang tahun 2024, Badan Mutu KKP Makassar mencatat volume ekspor komoditas perikanan yang telah dijamin mutunya mencapai 201.001 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp6,9 triliun.

Dengan terjalinnya sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan, diharapkan sektor kelautan dan perikanan Sulawesi Selatan terus bertumbuh dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.